Kendari Pos,14 November 2012
Sekitar 100 pegawai negeri sipil Kota Kendari berunjuk rasa kedua kalinya
di kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara di Kota Kendari. Mereka menuntut
Kejati Sultra agar melepaskan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari Amarullah
yang dibui karena kasus dugaan korupsi, Rabu (13/4/2011) malam lalu.Berbeda
dengan aksi sehari sebelumnya, aksi para PNS ini berlangsung singkat dan
dengan jumlah massa lebih sedikit. Demonstrasi itu juga tidak sampai mengganggu
pelayanan publik maupun pemerintahan seperti sehari sebelumnya. Para pegawai
hanya berorasi di pelataran kantor Sekretariat Pemerintah Kota Kendari. Mereka
lantas berjalan kaki ke kantor Kejati Sultra. Di sana, mereka hanya berorasi sekitar
10 menit lalu membubarkan diri. “Ini merupakan aksi solidaritas untuk pemimpin
kami. Kami menilai kejaksaan telah berlebihan dan tidak berdasar dengan menahan
Sekda. Kami meminta Sekda segera dibebaskan,” ujar Agus Salam, salah satu PNS
Sekretariat Pemkot yang memimpin aksi.
Kejati menahan Amarullah dan Kepala Kantor Pertanahan Kota Kendari Ruslan
Emba di rumah tahahan Kendari. Mereka menjadi tersangka dalam kasus dugaan
korupsi proyek perluasan kantor Gubernur Sultra tahun 2010 senilai Rp 2,1 miliar.
Amarullah dan Ruslan merupakan ketua dan sekretaris panitia pengadaan tanah
proyek itu. Sementara itu, Kepala Bagian Hukum Pemkot Kendari Yusrianto,
menyatakan, pihaknya telah mengajukan surat penangguhan penahanan Amarullah dan
Ruslan kepada kejaksaan. “Sudah kami sampaikan, beserta jaminan dari wali kota.
Kami berharap kejaksaan bisa mengabulkannya,” ujarnya. Terpisah, Kepala Seksi
Penerangan Hukum dan Humas Kejati Sultra Asrul AL tidak mau berkomentar banyak
terkait masalah ini. “Kalau mengenai surat penangguhan sudah kami terima. Kami
upayakan secepatnya agar bisa segera dilimpahkan,” ujarnya, singkat.
Sebelumnya, Wali Kota Kendari menyatakan tidak bisa berbuat banyak terhadap
aksi para PNS itu. ” Tidak ada pengerahan. Aksi itu murni spontanitas dan solidaritas
pegawai terhadap pimpinannya,” ujarnya. Pada Kamis (14/4), ratusan PNS bersama
elemen mahasiswa menggelar demonstrasi besar. Aksi sempat ricuh saat massa
menjebol pagar Kejati dan memecahkan salah satu kaca lobi sebelum diredam
aparat kepolisian yang berjaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar