Powered By Blogger

Jumat, 07 Desember 2012

Fungsi Dan Peranan Uang


Fungsi Dan Peranan Uang
a.      Definisi Uang
Definisi uang bisa dibagi menjadi 2 pengertian yaitu:
a.       Definisi uang menurut hukum (law)
            yaitu sesuatu yang ditetapkan oleh undang-undang sebagai uang yang sah untuk alat transaksi perdagangan.
b.      Definisi uang menurut fungsi
yaitu sesuatu yang secara umum dapat diterima dalam transaksi perdagangan serta untuk pembayaran hutang-piutang.

b.      Kriteria Uang
1.      disukai dan diterima oleh umum
2.      nilainya stabil
3.      mudah disimpan dan tahan lama
4.      mudah dibawa-bawa
5.      mudah dibagi-bagi dalam satuan-satuan yang lebih kecil
6.      mencukupi kebutuhan dunia usaha

c.       fungsi dan peranan uang dalam perekonomian
pentingnya peranan uang didalam perekonomian diibaratkan seperti darah bagi tubuh manusia yang berfungsi mengatur proses metabolisme dalam tubuh. Jika darah beredar dengan lancar dengan jumlah dan tekanan yang memadai, maka tubuh manusia akan sehat dan dapat beraktivitas dengan baik. Demikian juga uang dalam perekonomian, jika jumlah uang yang beredar dan stabilitas nilai uang berada dalam keadaan yang ideal, maka perekonomian akan berjalan dengan baik dan akan mengalami pertumbuhan serta mendorong proses produksi, konsumsi dan distribusi.

·         Fungsi uang
a.       Alat tukar perdagangan
b.      Satuan hitung
c.       Alat penyimpan nilai
d.      Standar pembayaran yang ditangguhkan

·         Peranan dan motif memegang uang
a.       Motif  transaksi yaitu kebutuhan uang untuk meningkatkan transaksi dan memenuhi kebutuhan hidup
b.      Motif berjaga-jaga yaitu mengantisipasi keadaan masa depan yang penuh ketidakpastian
c.       Motif spekulasi yaitu mengambil pilihan bentuk kekayaan yang memberikan keuntungan baik secara financial maupun sosial


BAB 2
Jenis-Jenis Uang
Klasifikasi Uang
Klasifikasi uang ditentukan berdasarkan faktor-faktor berikut:
·         Ciri-ciri fisik bahan untuk membuat uang
·         Badan atau lembaga yang mengeluarkannya
·         Kaitan antara uang sebagai alat tukar dengan uang sebagai komoditas

Klasifikasi uang berdasarkan nilai
a.       Uang bernilai penuh (Full Bodied Money)
b.      Uang penuh yang representative (Representative Full Bodied Money)
c.       Uang kredit (Credit Money)

Klasifikasi uang menurut bahannya
a.       Uang kertas yaitu mata uang yang bahannya terbuat dari kertas baik yang dikeluarkan oleh Bank Sentral maupun bank umum
b.      Uang logam yaitu mata uang yang bahannya terbuat dari logam baik emas, perak atau perunggu
Klasifikasi uang menurut lembaga yang membuatnya
a.       Uang kartal yaitu uang yang dikeluarkan Bank Sentral (BI) baik berupa uang kertas maupun uang logam
b.      Uang giral yaitu uang yang dikeluarkan oleh Bank umum atau bank komersial dalam bentuk demand deposit (rekening koran) atau juga dikenal dengan cek (cheque)
Klasifikasi uang menurut kawasan berlakunya
a.       Uang domestic yaitu uang yang hanya berlaku didalam negri saja
b.      Uang internasional yaitu mata uang yang tidak hanya berlaku didalam negri saja tetapi juga diseluruh dunia
Klasifikasi uang sebagai salah satu bentuk kekayaan
a.       Uang dalam yaitu pemegang uang oleh sektor swasta yang tidak menyumbang pada kekayaan bersih
b.      Uang luar yaitu pemegang uang oleh sektor swasta yang menyumbang pada kekayaan bersih

BAB 3
Standar Moneter
a.      Pengertian Standar Moneter
Pada dasarnya standar moneter pada perekonomian mencakup dua bentuk yaitu:
1.      Standar barang (commodity standard) yaitu standar moneter dimana nilai uang yang beredar dijamin sepenuhnya oleh pemerintah dengan seberat tertentu dengan barang yang berupa emas atau perak
2.      Standar kepercayaan (fiat standard) yaitu standar moneter dimana nilai uang yang beredar tidak dijamin sepenuhnya oleh pemerintah dengan sejumlah tertentu dengan barang yang berupa emas atau perak
b.      Standar Emas
Ada beberapa variasi dari standar emas yaitu:
·         Standar mata uang emas (the gold coin standard)
Standar moneter dengan standar mata uang emas manakala mata uang yang beredar dimasyarakat sepenuhnya dengan menggunakan emas

Implikasi dari standar mata uang emas yaitu:
a.       Pemerintah harus bersedia membeli dan menjual mata uang emas seberapapun jumlahnya
b.      Adanya kebebasan bagi individu untuk menyimpan, melebur atau mengekspor mata uang emas

·         Standar inti emas (the gold bullion standard)
Hampir mirip dengan standar mata uang emas namun pada sisi lain ada hal penting dengan standar inti emas yaitu pencabutan ijin individu untuk melebur mata uang emas menjadi emas batangan
·         Standar inti emas yang dikendalikan (the managed gold bullion standard)
Standar inti emas yang dikendalikan masih terkait dengan penjaminan mata uang dengan emas dalam nilai tertentu namun tidak digunakan dalam peredaran dimasyarakat
·         Standar pertukaran emas (the gold exchange standard)
Merupakan kombinasi antara standar mata uang emas dan standar mata uang inti

c.       Kebaikan dan kelemahan standar emas
Kebaikan:
§  Diterima oleh masyarakat
§  Pembatasan secara otomatis sebagai alat transaksi
§  Dasar dalam system keuangan internasional
§  Pengontrol keadaan inflasi dan deflasi
§  Pendorong perdagangan dan investasi internasional
§  Menyeragamkan system harga internasional

Kelemahan :
§  Menyulitkan untuk transaksi perdagangan dengan volume perdagangan yang kecil dan sebaliknya
§  Penerapanya bisa berjalan manakala masyarakat masih percaya dengan uang kertas yang dijamin sepenuhnya dengan emas oleh pemerintah
§  Dengan ditinggalkannya standar inti mata uang emas maka pemerintah mengeluarkan ketentuan mengenai penurunan jaminan nilai mata uang kertas yang beredar
§  Implikasi dari pelepasannya mengakibatkan keseimbangan harga internasional secara otomatis tidak akan terwujud
§  Peluang terjadinya spekulasi yang berakibat munculnya fluktuasi nilai uang baik secara internal maupun eksternal

·         Standar perak (silver standar)
·         Standar kembar (bimetalism standard)
Implikasi yang ditimbulkan dari standar kembar
1.      Nilai komoditi emas dan perak sebagai barang sama dengan nilai emas dan perak sebagai uang yang disebut dengan istilah full bodied money
2.      Adanya kebebasan bagi masyarakat untuk melebur mata uang emas dan perak untuk dijadikan barang-barang perhiasan atau kerajinan lainnya

Standar kepercayaan (fiat standard)
a.       Uang kepercayaan (fiat money)
Munculnya uang kepercayaan merupakan perkembangan lebih lanjut dari uang representasi
b.      Uang giral (deposit money)
Termasuk dalam klasifikasi uang kepercayaan yaitu simpanan atau deposito dibank yang dapat ditarik dengan cek

BAB 4
Sistem Moneter Internasional
a.      Pengertian Standar Moneter Internasional
Standar moneter internasional yaitu suatu ukuran atau standar mata uang suatu Negara yang diterima oleh Negara-negara besar di dunia sebagai mata uang dunia.
Perkembangan system moneter internasional tidak bisa dilepaskan dari rangkaian perkembangan moneter dalam skala yang lebih luas. System moneter internasional dimulai sejak tahun 1870 yang menerapkan standar emas di inggris dimana pemerintah inggris menetapkan nilai poundsterling dengan emas. Stabilitas nilai mata uang poundsterling mendorong perkembangan ekonomi dan perdagangan inggris. Kepercayaan masyarakat terhadap system standar emas semakin meningkat dengan ditemukannya tambang emas di Afrika dan Amerika sehingga mendorong Negara-negara lainnya mengikuti jejak inggris dalam menetapkan standar emas dari tahun 1870 sampai terjadinya perang dunia 1. Sebelum perang dunia 1 standar moneter internasional yang diterapkan yaitu dengan standar emas. Sehingga konversi nilai mata uang satu Negara dengan Negara lain mudah untuk ditentukan karna semua mata uang ditambatkan nilainya dengan sejumlah uang tertentu. Setelah perang dunia 1 standar moneter emas mulai ditinggalkan bukan karena emas tidak disukai oleh masyarakat tetapi karena pertimbangan praktis bahwa jumlah cadangan emas yang relatif  terbatas dibandingkan dengan perkembangan kegiatan ekonomi dan bisnis yang terus meningkat.

Bayangan terjadinya resesi dan depresi dunia muncul karena masyarakat belum menemukan alternative standar moneter internasional pasca melemahnya dollar AS. Ada ide untuk mengambil mata uang Yen Jepang, Mark Jerman atau franc Prancis untuk menggantikan dollar AS. Namun kapasitas perekonomian Negara-negara tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan kapasitas perekonomian AS sebagai prasyarat untuk diterima sebagai mata uang keras dunia. Seandainya ingin tetap kembali ke standar emas ada beberapa usulan yang perlu dipertimbangkan yaitu:
1.      Menaikan harga emas sebagaimana disarankan oleh ekonom perancis Jacques ruef dan ekonom inggris sir roy harrod.
2.      Standar barang non-emas sebagaimana diusulkan oleh alberd hart, Nicholas kaldor dan jan timbergen sehingga dikenal dengan standar uang menurut hart-kaldor-timbergen.
3.      Menerapkan special drawing right (SDR) yaitu mata uang giral internasional yang dikeluarkan  oleh IMF dan didukung penuh dengan cadangan emas IMF.
Implementasi SDR dalam lalu lintas pembayaran internasional tergantung pada beberapa hal yaitu:
1.      Ketaatan masing-masing Negara anggota untuk menjaga stabilitas mata uangnya.
2.      Manajemen keuangan yang dilakukan oleh IMF untuk menjaga likuiditas SDR agar tidak terlalu banyak sehingga menimbulkan inflasi tetapi jangan terlalu sedikit yang berakibat deflasi
3.      Kondisi perekonomian Negara-negara anggotanya serta factor-faktor non ekonomi lainnya

b.      Mata Uang Euro
Peluncuran mata uang Euro terjadi hampir empat dekade setelah pembentukan pasar bersama Eropa (European common market) dan delapan tahun sejak presiden perancis francois mitterand dan kanselir jerman helmut kohl yang mendesak pembentukan mata uang tunggal eropa (European monetary union = EMU) pada KTT Eropa di Maastricht.
Munculnya mata uang euro merupakan fenomena berkembangnya system moneter internasional di Negara-negara eropa yang berpengaruh terhadap system dan prosedur pembayaran internasional. Sedangkan konversi euro terhadap mata uang Negara pendukung lainya untuk tiap 1 euro ditetapkan sebesar:
            =6,55957 Franc (perancis)
            =1,95583 Mark (jerman)
            =0,787564 Punt (irlandia)
            =1,936,27 lira (italia)
            =40,3399 Frank (belgia/luksemburg)
            =166,386 Peseta (spanyol)
            =2,20371 Gulden (belanda)
            =13,7603 Schilling (Austria)
            =200,482 Escudo (Portugal)
            =5,94573 Mark (finlandia)

Implikasi pemberlakuan euro terhadap perekonomian Indonesia akan meningkatkan transparansi harga di Negara-negara  anggota EMU karena memiliki standar harga yang sama. Pemberlakuan mata uang euro juga diyakini akan menstabilkan mata uang dinegara-negara eropa sehingga pada gilirannya dapat mendorong iklim pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Kondisi seperti ini pada akhirnya dapat meningkatkan permintaan barang-barang ekspor asal Indonesia disamping  juga meningkatkan persaingan antar Negara eksportir untuk memperebutkan pasar dikawasan eropa. Jadi penyatuan mata uang eropa akan meningkatkan peluang ekpor Indonesia artinya aktifitas ekspor menjadi lebih mudah dan lebih murah karena dengan mata uang yang lebih konvertibel biaya ekspor dapat lebih efisien. Sedangkan bagi importir juga memberikan keuntungan ekonomis karena memberikan ruang gerak yang lebih leluasa bagi pengusaha untuk mendistribuikan mata uangnya yang selama ini didominasikan mata uang dollar AS.



BAB 5

Teori Permintaan Uang

a.      Nilai Uang
Uang merupakan salah satu bentuk kekayaan (asset) yang memiliki nilai (value) karena kemampuannya yang likuid untuk ditukarkan dengan jenis barang lainnya. Ada 2 argumentasi teoritis yang menjelaskan mengenai nilai uang yaitu:
§  Teori barang
Menurut teori barang yaitu melihat dari aspek fisik uang yang terbuat dari jenis logam tertentu yang bernilai. Ada 2 macam pendekatan mengenai teori barang dari uang.

Teori logam (katalaktis):
uang yang terbuat dari logam mulia yaitu emas dan perak secara intrinsic memang disukai dan diterima secara umum sebagai barang yang berharga, sehingga uang yang terbuat dari logam mulia tersebut secara otomatis juga mempunyai nilai yang tidak akan mengalami penurunan karena disimpan dalam jangka waktu yang lama.
            Teori nilai batas:
uang menjadi alat untuk bertransaksi yang bernilai karena berdasarkan atas keperluan akan uang sebagai alat bertransaksi dan pandangan masyarakat terhadap uang.

§  Teori Nominalis (akatalaktis)

Teori nominalis dari uang tidak melihat dari aspek fisik uang tetapi menjelaskan dari aspek ketetapan yang diterima secara yuridis sehingga uang dapat digunakan secara luas sebagai alat untuk bertransaksi yang sah. Teori ini mencakup 2 pendekatan yaitu:
            Teori nominalisme formal, mencakup tiga teori yaitu:
1.      Teori Perjanjian
2.      Teori Kebiasaan
3.      Teori Kenegaraan
Teori nominalisme petunjuk, mencakup 3 pendekatan yaitu:
1.      Teori Petunjuk
2.      Teori Realisme
3.      Teori Modern

b.      Implikasi Ekonomi Teori Moneter Klasik
Teori moneter menjelaskan mengenai aspek permintaan dan penawaran uang. Implikasi ekonomi dari pandangan kaum klasik bahwa permintaan uang semata-mata ditentukan secara proporsional terhadap pendapatan nasional berdampak terhadap format kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah. Analisis kebijakan diungkapkan dengan kurva IS-LM menunjukkan bahwa dalam kasus perekonomian dibawah pengerjaan penuh (under employment) dan permintaan uang bersifat inelastic terhadap tingkat bunga karena tidak dipengaruhi oleh besarnya tingkat bunga, maka kebijakan fiskal sama skali tidak efektif karena hanya meningkatkan tingkat bunga dan tidak menggeser pendapatan nasional.

c.       Karakteristik Teori Ekonomi Klasik
Karakteristik teori ekonomi klasik pada pasar barang dapat diidentifikasi menyangkut beberapa ide yaitu:

1.      Landasan teoritiknya berdasarkan hukum say  yaitu supply creates its own demand (penawaran sekaligus akan menciptakan permintaan)
2.      Perekonomian selalu berada pada kondisi full employment dimana produksi total masyarakat sama dengan besarnya kebutuhan total masyarakat artinya tidak ada kelebihan atau kekurangan produksi
3.      Harga umum bersifat fleksibel
4.      Setiap aktivitas produksi sekaligus berdampak pada peningkatan output dan peningkatan penghasilan pemilik factor-faktor produksi dengan nilai yang sama
5.      Semua penghasilan dibelanjakan pada pasar barang
6.      Tidak perlu ada campur tangan pemerintah
7.      Informasi pasar sempurna dan alokasi sumber-sumber ekonomi berjalan secara efisien dan produktif

Sedangkan karakteristik teori ekonomi klasik pada pasar uang dapat diidentifikasi menyangkut beberapa ide yaitu:
1.      Motif permintaan uang hanya untuk kepentingan transaksi
2.      Penawaran uang (supply of money) ditentukan oleh pemerintah (otoritas Moneter)
3.      Pasar selalu dalam keadaan keseimbangan dimana permintaan uang sama dengan penawaran uang.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar