Powered By Blogger

Kamis, 08 November 2012

PEREKONOMIAN INDONESIA

PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA 2005-2009
Pendapatan Nasional disebut juga Produk Domestik Bruto(PDB) atau Gross Domestic Product(GDP) adalah “Nilai barang dan jasa akhir berdasarkan harga pasar, yang diproduksi oleh sebuah perekonomian dalam satu periode dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang berada dalam perekonomian tersebut. Dalam konteks Negara, Indonesia juga menghitung Pendapatan Nasionalnya dalam kurun waktu 1 tahun/periode. Berikut data Pendapatan Nasional Negara Republik Indonesia dari tahun 2005-2009 :

LAPANGAN USAHA/ INDUSTRIAL ORIGIN
2005
2006
2007
2008
2009
1
Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan/Agriculture,
Livestock, Foresty and Fishery (%)(TrilliunRp)
13,39% (234,44)
13% (240,13)
13,7% (269,11)
14,5% (301,94)
15,3% (333,08)
2
Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying (%)(TrilliunRp)
10,44% (111,18)
11% (203,18)
11,2% (220,01)
10,9% (226,97)
10,5% (228,58)
3
Industri Pengolahan/Manufacturing Industry (%)(TrilliunRp)
28,06% (491,28)
27,5% (507,96)
27% (530,37)
27,9% (580,97)
26,4% (574,72)
4
Listrik, Gas dan Air Bersih/Electricity, Gas and Water Supply (%)(TrilliunRp)
0,92% (16,11)
0,9% (16,62)
0,9% (17,68)
0,8% (16,66)
0,8% (17,42)
5
Konstruksi/Construction (%)(TrilliunRp)
6,35% (111,18)
7,5% (138,54)
7,7% (151,25)
8,5% (177,00)
9,9% (215,52)
6
Perdagangan, Hotel dan Restoran/Trade, Hotel and Restaurant (%)(TrilliunRp)
15,75% (275,75)
15% (277,07)
15% (294,65)
14% (291,52)
13,4% (291,72)
7
Pengangkutan dan Komunikasi/Transport and Communication (%)(TrilliunRp)
6,63% (116,08)
6,9% (127,45)
6,7% (131,61)
6,3% (131,18)
6,3% (137,15)
8
Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan/Finance, Real Estate and Business Services (%)(TrilliunRp)
8,36% (146,37)
8,1% (149,62)
7,7% (151,25)
7,4% (154,10)
7,2% (156,74)
9
Jasa-jasa/Services (%)(TrilliunRp)
10,1% (176,83)
10,1% (186,56)
10,1% (198,40)
9,7% (201,99)
10,2% (222,05)
Produk Domestik Bruto/ Gross Domestic Product (%)(TrilliunRp)
100
100
100
100
100
PDB Tanpa Migas /GDP Without Oil and Gas (%)(TrilliunRp)
88,93% (1557,01)
88,9% (1642,10)
89,5% (1758,10)
89,4% (1861,59)
91,7% (1996,29)
Sumber : Biro Pusat Statistik
Dari data tersebut bisa kita simpulkan bahwa setiap tahunnya Indonesia mengalami peningkatan Pendapatan Nasional. Indonesia juga menjadi salah satu negara dengan PDB terbesar didunia. Pendapatan terbesar berada pada bidang Industri Pengolahan yg berkisar di atas 25% dari PDB. Pada tahun 2005 Pendapatan Nasional Indonesia terbesar dipasok dari sektor pertambangan sebesar Rp 491,28 triliuni. Dilihat dari PDB tanpa Migas juga tidak terpaut jauh dari PDB dengan migas, itu berarti sektor tersebut memberikan PDB yang cukup besar. Pendapatan Nasional Indonesia terkecil berada pada sektor Listrik, Gas dan Air Bersih yang berkisar di bawah 1% dari PDB. Sedangkan mulai dari tahun 2006 hingga 2009 sektor Industri yang paling besar menyumbang Pendapatan Nasional. Dapat dikatakan bahwa Indonesia saat ini berkembang menjadi Negara Industri walaupun Indonesia disebut sebagai negara Agraris. Mengapa demikian ? Indonesia menpunyai peluang besar untuk menjadi Negara Industri dengan SDM yang ada dan dengan adanya teknologi yang berkembang cukup pesat saat ini. Dengan menjadikan Industri sebagai tonggak utama Pembangunan dan diberdayakannya SDM yang ada, bukan tidak mungkin Indonesia dapat menciptakan peluang usaha guna mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan serta meningkatkan derajat hidup rakyat banyak.
Perekonomian di setiap Negara pasti berbeda-beda dan mengalami pasang surut, tergantung pada seberapa besar pandapatan nasional yang diperoleh oleh Negara tersebut. Pendapatan nasional itu digunakan untuk melakukan pembangunan ekonomi.  Tujuan  akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus. Namun , jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian.  Adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang dan keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.
Pengangguran merupakan suatu masalah yang dialami oleh semua negara, baik negara maju maupun negara berkembang. Pengangguran memang tidak dapat dipungkiri lagi keberadaannya. Namun apabila pengangguran terus menerus didiamkan tanpa ada usaha untuk mengurangi jumlah pengangguran tersebut,itu akan berdampak buruk bagi perekonomian suatu negara.
Seperti hal nya di Indonesia, kita ketahui bahwa perekonomian Indonesia sejak krisis ekonomi pada pertengahan 1997 membuat kondisi ketenagakerjaan Indonesia ikut memburuk. Namun seiring berjalannya waktu, jumlah pendapatan nasional dan tingkat pengangguran di Indonesia mengalami perubahan di setiap periode nya.
Pada data tabel yang saya peroleh dari Badan Pusat Statistik, dapat dilihat bahwa pada tahun 2004-2006 hipotesis hubungan yang menyatakan bahwa naiknya pendapatan nasional akan memperluas  kesempatan kerja itu tidak terbukti. Karena pada data tersebut terlihat bahwa ketika pendapatan nasional naik, ternyata diikuti pula oleh naiknya tingkat pengangguran. Dimana pada tahun 2004-2005 pendapatan nasional mengalami kenaikan sebesar 1.875.817 ternyata diikuti pula oleh naiknya tingkat pengangguran sebesar 0,4% atau sebanyak 602.903 orang yang menganggur. Dan pada tahun 2005-2006 terjadi pula hal yang sama, dimana ketika pendapatan nasional mengalami kenaikan sebesar 2.015.588,30 diikuti pula dengan naiknya tingkat pengangguran sebesar 0.19% atau sebanyak 250.439 orang yang menganggur. Hal ini bisa terjadi karena kurang optimalnya penyerapan tenaga kerja yang ada.
Namun seiring waktu berjalan, tahun 2007 sampai 2009 pemerintah mulai mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja. Terbukti dengan adanya penurunan tingkat pengangguran yang disertai naiknya jumlah pendapatan nasional. Dimana pada tahun 2007-2008 pendapatan nasional mengalami kenaikkan sebesar 4.092.284,50 disertai turunnya tingkat pengangguran sebesar 1.29% atau sebanyak 1.120.327 orang yang mampu terserap. Dan pada tahun 2008-2009 indonesia mampu mempertahankan keadaan ekonomi nya dimana pendapatan nasional terus meningkat namun tingkat pengangguran terus menurun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar