Powered By Blogger

Kamis, 18 Oktober 2012

SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI

-->

Kemukakan dengan singkat inti pemikiran ekonomi menurut :

  1. Pemikir zaman Yunani Kuno
  1. Plato
Menurut Plato negara terbentuk atas dasar kepentingan yang bersifat ekonomis atau saling membutuhkan antara warganya maka terjadilah suatu spesialisasi bidang pekerjaan, sebab tidak semua orang bisa mengerjakaan semua pekerjaan dalam satu waktu.
Dalam menerangkan idea ini Plato menerangkan dengan teori dua dunianya, yaitu dunia yang mencakup benda-benda jasmani yang disajikan pancaindera, sifat dari dunia ini tidak tetap terus berubah, dan tidak ada suatu kesempurnaan. Dunia lainnya adalah dunia idea, dan dunia idea ini semua serba tetap, sifatnya abadi dan tentunya serba sempurna.
Idea mendasari dan menyebabkan benda-benda jasmani. Hubungan antara idea dan realitas jasmani bersifat demikian rupa sehingga benda-benda jasmani tidak bisa berada tanpa pendasaran oleh idea-idea itu. Hubungan antara idea dan realitas jasmani ini melalui 3 cara, pertama, idea hadir dalam benda-benda konkrit. Kedua, benda konkrit mengambil bagian dalam idea, disini Plato memperkenalkan partisipasi dalam filsafat. Ketiga, Idea merupakan model atau contoh bagi benda-benda konkrit. Benda-benda konkrit itu merupakan gambaran tak sempurna yang menyerupai model tersebut.
Plato menganggap bahwa jiwa merupakan pusat atau intisari kepribadian manusia, dan pandangannya ini dipengaruhi oleh Socrates, Orfisme dan mazhab Pythagorea

n

  1. Aris Toteles
  • Pertama kali memikir bahwa ekonomi harus dikaji secara tersendiri, lepas dari bidang ilmu lain seperti filsafat.
  • Pertama kali meletakkan teori ekonomi value Theory dan teori prace.

Inti Teori :
  1. Teori pertukaran barang dan fungsi uang dalam pertukaran
  2. Pemikiran teori nilai dan harga
  3. Kebutuhan manusia sebenarnya relatif terbatas, nafsu dan keinginan sebenarnya yang tidak terbatas
  4. Kebutuhan produksi untuk memenuhi kebutuhan adalah bersifat alamiah
  5. Kegiatan barter bertujuan memenuhi kebutuhan dianggap bersifat alamiah dan wajar, karena tidak ada laba yang terjadi dari kegiatan tersebut

  1. Xenephone
Inti Teori :
  1. Membenarkan adanya sistem perbudakan dan mengabaikan rasa keadilan
  2. Melahirkan benih markantilis dan praktik imperialisme dan kolonialisme
  3. Kurang memperhatikan distribusi pendapatan dan keadilan, sehingga terjadi gap antara si miskin dan si kaya
Pemikiran yang relevan sekaang :
  1. Peranan sektor pertanian dalam pembangunan
  2. Peran sektor prdagangan luar negri
  3. Peran sektor pariwisata dalam pembangunan ekonomi

  1. Pemikiran zaman pra klasik :
    1. Markantilis
Merkantilisme adalah suatu aliran / filsafat ekonomi yang tumbuh dan berkembang dengan pesat?pdda abad XVI s.d XVIII di Eropa barat.  Ide pokok merkantilisme adalah sebagai berikut.
1.    suatu negara/raja akan kaya/makmur dan kuat bial ekspor lebih besar daripada impor (X-M)
2.    surplus yang diperoleh dari selisih (X-M) atau ekspor neto yang positif tersebut diselesaikan dengan pemsukan logam mulia (LM), terutama emas dan perak dari luar negeri. Dengan demikian, semakin besar ekspor neto, maka akan semakin banyak LM yang dimiliki atau diperoleh dari luar negeri.
3.    pada waktu itu LM (emas maupun perak) digunakan sebagai alat pembayaran (uang), sehingga negara / raja yang memiliki LM yang banyak akan kaya / makmur dan kuat.
4.    LM yang banyak tersebut digunakan oleh raja untuk membiayai armada perang guna memperluas perdagangan luar negeri dan penyebaran agama.
5.    penggunaan kekuatan armada perang untuk memeprluas perdagangan luar

    1. Quesney
Inti pemikirannya :
Pertumbuhan terjadi karena surplus ekonomi dimana tanah sebagai sumber surplus ekonomi dan mengakui bahwa entrepreneur dan “ uang muka” juga merupakan faktor penting menghasilkan pertumbuhan ekonomi
  1. Pemikir ekonomi klasik
    1. Adam smith
Inti teori :
  1. kebebasan (freedom): hak untuk memproduksi, menukarkan, memperdagangkan, barang, tenaga kerja dan modal (kapital)
  2. kepentingan diri sendiri (self interest), hak seseorang untuk melakukan usaha sendiri dan membantu orang lain
  3. persaingan (competion), hak untuk bersaing dalam produksi dan perdagangan barang dan jasa
Sedangkan Skousen (2001) menangkap empat esensi ajaran ekonomi klasik Adam Smith, yaitu:
  1. penghematan, kerja keras, kepentingan diri, kedermawanan terhadap orang lain merupakan kebajikan, karenanya perlu didukung
  2. Pemerintah harus membatasi kegiatannya pada pengaturannya keadilan, melindungi hak milik, dan mempertahankan negara dari serangan asing
  3. Dalam bidang ekonomi, negara harus mengadopsi kebijakan laissez faire, non intervensi (perdagangan bebas, pajak rendah, birokrasi minimal)
  4. Standard klasik emas/perak akan mencegah negara mendepresiasi mata uang dan akan menghasilkan lingkungan moneter yang stabil dimana ekonomi bisa berkembang


Esensi Pemikiran Ekonomi Klasik
Adam Smith (1723 - 1776):
    • Persaingan ekonomi
    • Kebebasan alamiah/perdagangan bebas/anti penerapan tarif
    • Minim intervensi pemerintah
    • Pertukaran barang dan jasa terjadi karena barang dan jasa tersebut memiliki nilai/harga
    • Pertukarang didorong oleh invisible hand (Smith mengidentifikasinya sebagai upaya mengutamakan kepentingan diri sendiri)
    • Pembagian tenaga kerja


    1. David Ricardo
Inti teori :
  1. Mendukung penuh pemikiran Adam Smith
  2. Menerapkan hukum upah besi diamana buruh hanya mendapatkan upah subsistent. Buruh seperti mesin-mesin produksi. Buruh harus dibayar murah agar tidak mencapai hidup sejahtera yang bisa berakibat pada penambahan jumlah populasi.
  3. Berusaha menemukan nilai tetap atas barang. Menurutnya, nilai barang ditentukan oleh nilai kerja orang dalam memproduksi barang tersebut. Nilai komoditas harus sama dengan jumlah rata-rata dari jam kerja yang dipakai dalam dalam memproduksi barang tersebut. Konsekuensi dari teoi nilai kerja adalah kapitalis akan membayar upah rendah, memperkerjakan tenaga kerja anak dan perempuan, dan memperpanjang jam kerja agar mendapatkan keuntungan besar. Upah murah juga dilakukan untuk membatasi peningkatan kesejahteraan kaum buruh yang bila meningkat akan meningkatkan jumlah penduduk.
  4. Mengembangkan model-model matematik yang sarat asumsi dan rumus-rumus abstrak
  5. Mendukung kebijakan moneter anti inflasi yang ketat. Bank sentral harus membatasi jumlah uang yang beredar
  6. Mengembangkan hukum keuntungan komparatif. Hukum ini merupakan pukulan telak bagi proteksionisme. Menurutnya, perdagangan bebas antar negara akan meningkatkan output total produk. Memproduksi dan memenuhi sendiri kebutuhan sendiri dengan membatasi import tidak akan menguntungkan. Perdagangan bebas akan menguntungkan kedua belah pihak.
  7. Bersama thomas Malthus mengembangkan hukum pendapatan yang berkurang. Menurutnya, potensi lahan dalam menghasilkan produk pertanian (corn) akan menurun. Penambahan jumlah tenaga kerja dan modal tidak akan mampu menggenjot produktivitas lahan dengan luas yang sama.




  1. Pemikiran ekonomi Karl Masx
Inti teori :
  • Mendukung teori nilai kerja tapi menggunakannya untuk menyerang sistem ekonomi kapitalis yang ia anggap menuntungkan kaum kapitalis dan pemilik lahan. Margin keuntungan yang dikumpulkan oleh kaum pemilik modal dianggap sebagai perampasan atas hak-hak kaum buruh
  • Penghapusan pemilikan tanah pribadi
  • Pajak pendapatan yang progressif
  • Penghapusan semua hak warisan
  • Penyitaan properti emigran dan pemberontak
  • Sentralisasi kredit ditangan negara dengan menggunakan bank nasional dengan modal negara dan monopoli ekslusif
  • Sentralisasi alat-alat konunikasi dan transportasi di tangan negara
  • Perluasan pabrik-pabrik dan alat produksi milik negara
  • Menanami tanah-tanah yang menganggur
  • Meningkatkan kesuburan tanah
  • Kewajiban yang setara bagi semua pekerja
  • Pembentukan tentara industri khususnya bagi pertanian
  • Kombinasi agrikulture dan manufakture
  • Penghapusan bertahap perbedaan kota dan desa dengan distribusi yang lebih seimbang ke seluruh penduduk negeri
  • Pendidikan gratis untuk semua anak di sekolah publik,
  • Penghapusan tenaga kerja anak-anak dipabrik


  1. Pemikiran ekonomi Jean Babtiste say
Inti teori :
  • Laissez faire, laissez passer: biarkanlah kami sendiri, biarkanlah yangbaik-baikmasuk. Ini sejalan dengan kebebasan alamiah dam konsep perdagangan bebas Adam Smith
  • Menysusn pengujian teoritis dengan fakta dan observasi. Ini merupakan kritikan pedas atas pendekatan teoritis Ricardo yang dianggapnya jauh dari fakta
  • Menyusun teori utilitas subjektif sebagai pengganti nilai kerjanya Adam Smith dan Ricardo. Ia mengatakan: nilai barang atau jasa ditentukan secara subjektif oleh konsumen; karena itu konsumen pula yang menentukan jumlah barang yang harus diproduksi. Namun, produsen juga berkontribusi dalam menentukan nilai barang melalui akumulasi biaya perubahan input menjadi output
  • Permintaan dan penawaran bersifat subjektif, elastisitas penawaran-permintaan tidak pernah bisa diprediksi secara pasti. Ekonomi bersifat kualitatif.
  • Pengusaha (entrepreneur) berperan penting dalam membangun ekonomi, dimana hal ini tidak dianggap penting oleh Adam Smith.
  • Menciptakan hukum pasar: penawaran menciptakan permintaan, atau penawaran X menciptakan permintaan Y. Ilustrasi: petani yang menjual hasil panen X menyebabkan petani tersebut punya uang untuk membeli komoditas selain X. Contoh lain. Bisnis yang menguntungkan akan menciptakan pekerjaan dan permintaan atas barang dan jasa. Pertumbuhan ekonomi dimulai dengan meningkatkan produktifitas. Pengeluaran produksi harus selalu di atas konsumsi. Untuk meningkatkan ekonomi suatu negara, maka pemerintah negara tersebut harus mendorong produktifitas yang tinggi, maka pasar akan mengikuti.


Ringkasan hukun pasar Say:
    • Sebuah negara tidak bisa punya terlalu banyak kapital
    • Investasi merupakan basis pertumbuhan ekonomi
    • Konsumsi bukan hanya tidak menambah kekayaan tapi bahkan menghambat pertumbuhan ekonomi
    • Permintaan disebabkan oleh produksi/penawaran
    • Kekurangan permintaan (over produksi) bukan penyebab gangguan ekonomi. Gangguan dalam perekonomian hanya terjadi jika barang tidak diproduksi dalam proporsi yang tepat.


  1. Pemikiran Keynes
Inti pemikiran :
  1. Bagaimana pemerintah bisa mempengaruhi permintaan agregat (dengan demikian mempengaruhi situasi makro) agar mendekati posisi “Full employment”-nya.
  2. Situasi makro suatu perekonomian ditentukan oleh apa yang terjadi dengan permintaan agregat masyarakat, apabila permintaan agregat melebihi penawaran agregat atau output yang dihasilkan dalam periode tersebut maka akan terjadi situasi “kekurangan produksi” pada periode berikutnya output akan naik atau harga akan naik atau keduanya terjadi bersama-sama
  3. Apabila permintaan agregat lebih kecil dari penawaran agregat maka situasi “kelebihan produksi” terjadi. Pada periode berikutnya output akan turun atau harga akan turun, atau keduanya terjadi bersama-sama.


  1. Apa perbedaan pemikiran klasik, sosialis dan keynes?
Kaum klasik mempercayai bahwa apabila setiap orang dibebaskan untuk bertindak mengejar keuntungan individu, maka tanpa disadarinya mereka akan memberikan kontribusi kepada masyarakat, sehingga kaum klasik percaya adanya “invisible hand” yang menuntun, sehingga tercapainya kemakmuran. Kemakmuran tercapai oleh mekanisme pasar yang harmonis secara alamiah sehingga menciptakan keuntungan diantara individu.
Kaum sosialis (“scientific socialism“) sendiri lebih percaya bahwa kemakmuran akan tercapai bila masing-masing individu tidak mengejar keuntungan pribadi akan tetapi memberikan seluruhnya kepada masyarakat sehingga diharapkan seluruh anggota masyarakat dapat menikmati hasil secara merata. Kaum sosialis mengutuk para kapitalis yang dianggap memeras kaum buruh, kaum sosialis menganggap pemerintah yang pro kapitalis tidak akan pernah memperhatikan kesejahteraan kaum proletar, sehingga satu-satunya cara untuk mencapai kemakmuran adalah dengan menumbangkan pemerintahan yang kapitalis dan digantikan oleh pemerintahan baru yang pro dengan buruh. Kaum sosialis tidak percaya bahwa distribusi kekayaan menurut sistem kapitalis dapat bersifat adil bagi masyarakat kebanyakan.
Sedang keynes Keynes berpendapat bahwa sistem Leissez Faire murni tidak bisa dipertahankan. Pada tingkat makro, pemerintah harus secara aktif dan sadar mengendalikan perekonomian ke arah posisi “Full Employment”-nya, sebab mekanisme otomatis ke arah posisi tersebut.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar