Powered By Blogger

Rabu, 24 Oktober 2012

pidato


MENYANTUNI ANAK YATIM
SEBAGAI UPAYA MENGENTASKAN KEMISKINAN

Assalamualikum WR.WB

Kaum muslimin wal muslmat yang di rahmati allah
          Segala puji kita panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberikan nikmat iman dan islam kepada kita sekalian.
          Shalawat dan salam kita samapaikan kepada nabi besar muhammad saw serta kepada sekalian sahabat dan keluarganya.
          Kemudian dari pafa itu marilah kita sekalian meningkatkan iman dan takwa kita kepada allah swt, demi kebahagian kita dunia dan akhirat

Kaum muslimin wal muslmat yang di rahmati allah

Kita sama memaklimi bahwa kita bangsa indonesia yang berjumlah ± 220 juta orang, 40% diantaranya adalah orang miskin. Dan dari orang-orang miskin ini adapula yang merupakan  anak yatim. Oleh karena itu kita umat islam yang merupakan membantu mereka itu. Ajaran agama kita yang berlandaskan al-quran dan hadist cukup banyak yang mendorong kita untuk menentaskan kemiskinan dan menyantuni anak yatim.
Yang akan kami angkat sebagai sumber rujukan utama adalah surat Al Maun yang berbunyi :





Artinya :
Tahukah kamu orang-orang yang mendustai agama ? maka mereka itu adalah orang-orang yang menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberikan makan orang miskin
Bila kita perhatikan ayat ini dengan teliti, maka nada dan iramanya adalah ancaman allah bagi umat islam yang menghardik anak yatim  dan tidak menganjurkan memberi makan kepada orang-orang miskin. Kata mendustakan agama juga dapat di artikan mendustakan hari kemudian. Padahal kita sebagai umat islam yakin bahwa kehidupan di dunia tidaklah kekal dan abadi. Kita yang percaya adanya hari kemudian, hendakaya berbuat apa yang di perintahkan oleh Allah SWT dalam surat Al Maun.
Hal yang senada terdapat dalam surat Adhdhuha ayat 9 yaqng berbunyi :




Artinya :
“maka kepada anak yatim janganlah kamu berbuat sewenang-wenang

          Kedua ayat tersebut saling memperkuat. Ayat ayat ini di tujukan oleh Allah SWT kepada seluruh umat islam dan secara khusus di tunjukan kepada nabi Muhammad SAW karna beliau mempunyai anak tiri dari Siti khadija yang bernama Hala. Hala adalah seorang anak yatim antara Siti khadija dengan suaminya yang telah meninggal dunia. Ketika ibunya Siti khadija kawin dengan muhammad SAW perna berlaku agak kasar kepada Hala, sehingga di tegur oleh Allah SWT. Disini lah terlihat kebenaran dan kejujuran nabi Muhammad SAW karena berani meggungkapkan kekuranganya. Bahwa ketika mendapat hadiah kurama dari Usman Bin Affan, waktu beliau mau memakan kurmanya datang orang miskin yang minta kurma itu. Hal ini terulang 3 kali sehingga muka beliau berubah sebagai tanda kurang senang atas ulah orang miskin itu. Usman bin Affan memberikan kurma yang lain kepada orang miskin itu. Disinilah terlihat  kebenaran dan kejujuran Rasulullah SAW yang berani menkritik dirinya sendiri. Kritik Allah SWT kepada Rasulullah terdapat dalam surat Adhuha ayat 10 yang berbunyi :



Artinya :
“dan adapun orang yang meminta jangan kau menghardiknya”.

Kaum muslimin wal muslmat yang di rahmati allah

          Anak yatim itu terbagi 2, ada anak yatim yang kaya dan anak yatim yang miskin, Kepada meraka Allah SWT memerintahkan pada kita untuk memperlalkukan mereka dengan baik. Dalam Al- Quran surat Al Baqarah ayat 220 Allah SWT berfirman :



Artinya :
“Dan mereka bertanya kepdamu tentang anak yatim, katakanlah :mengurus urusan mereka.”
          Bagi anak yatim kaya kita perlakukan dengan bila mereka tingal bersaama kita memakan harta benda mereka ala kadarnya dengan seizinya dan tidak berbuat sewenang wenang karena Allah SWT telah memberikan suatu ancaman dalam Al Quran surat annisa ayat 10 :



Artinya :
“sesunguhnya orang orang yang memakan harta anak yatim dengan secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api neraka sepenuh perutnya.”
          Pada lanjutan ayat ini,di sebutkan bahwa dihari kemudian pemakan harta anak yatim secara curang, tempatnya adalah neraka sair.

Kaum muslimin wal muslmat yang di rahmati allah

          Anak anak yatim yang banyak kita ketahui saat ini adalah meraka yang banyak tinggal dirumah panti asuhan yang didirikan oleh ummat islam di seluruh tanah air dimana mereka mengasuh dan memelhara anak yatim tersebut dengan ikhlas., sunguh sungguh merupakan amal shaleh yang amat di senangi oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hati nabi Muhammad SAW yang di riwayatkan oleh Bukhatri beliau :



Artinya :
“saya dan orang memelihara anak yatim sama sama di syurga”
          Dalam mengucapkan hadist ini beliau mengambarkan bahwa saya dengan pemeliharaan anak yatim dalam surga seperti ini, beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengahnya berdampingan lalu dijarangkan.
Kaum muslimin wal muslmat yang di rahmati allah
Selanjutnya dalam surat Al Maun ayat 3 berbunyi :



Artinya :
“dan tidak menganjurkan untuk memberi makan kepada orang orang miskin”
             Dari ayat ini dapat kita pahami, bahwa bila kita tidak mampu memberi makan kepada orang miskin kita dapat menganjurkan orang lain. Tdak memberi makan orang miskin menjadi salah satu faktor penyebab seseorang masuk neraka. Dalam Al Quran surat Al Mudatsir ayat 42-44 Alah berfirman :





Artinya :
“apakah yang memasukkan kamu ke dalam neraka ? mereka menjawab kami dahulu tidak termasuk orang orang yang mengerjakan shalat dan kami tidak pula memberi makan kepada orang miskin.”
         
          Secara tersirat kita dapat simpulkan bahwa bila kita ingin terhindar dari neraka dan msuk syurga, kuncinya adalah kita harus memiliki Hiblum Minallah yang baik, dan juga kita memperbaiki Hiblum Minannas yang dapat diwujudkan melalui upaya memperhatikan dan menolong fakir miskin, yatim piatu dan semacamnya,

          Kesimpulanya bahwa sebagai seorang mulim yang baik, yang percaya adanya hari kemudian marilah kita menegakkan shalat, membayar zakat dan penuh keikhlasan dan memiliki sifat pemurah.

Kaum muslimin wal muslimat yang di rahmati allah

          Demikianlah apa yang dapat saya sampaikan pada hari ini mudah mudahan dapat bermamfaat bagi kita semua. Yang benar datangnya dari Allah SWT dan yang slah datangnya dari saya sendiri selaku umat islam yang tak luput dari kesalahan.

 Wallahu muuwafik ilaaa akwamiq tarikh

Assalaamualaikum WR.WB



Tidak ada komentar:

Posting Komentar